manatap’s writing
a blog to share knowledge, expriences, or just everything
SOA, Essay (Part 2. Komponen SOA, Service)
Categories: Architecture

 

Service

Service yang digunakan dalam SOA harus memiliki sifat loose coupling; dan memiliki fungsi yang dapat dipanggil dari luar service itu sendiri.

Loose coupling berarti sebuah service itu tidak bergantung pada bahasa yang membangunnya, bebas dari ketergantungan platform, dan tidak bergantung pada lokasi; dan juga dapat di-integrasikan dengan sistem yang ada.

Tujuan utama dari loose coupling ini adalah untuk mempermudah proses lepas / pasang pada sistem yang sudah berjalan, dan arti kata mudah disini adalah, bahwa pada saat sebuah service di-lepas/pasang, tidak ada perubahan yang berarti pada sistem yang sedang berjalan.

 

Gambar 2. Service Triangle

Gambar 2. Service Triangle

 

Gambar di atas menjelaskan keterhubungan antara Service Consumer, Service Provider, dan Directory.

Service Provider menyediakan service-service yang tersedia untuk web service dan men-publish fungsi-fungsi yang ada ke Directory dan Service Consumer. Service Consumer mencari service-service yang tersedia di Service Provider melalui Directory. Setelah lokasi service diketahui oleh Service Consumer, maka hubungan komunikasi dapat terjadi.

Komunikasi yang terjalin antara Service Consumer dan Service Provider menggunakan layanan WebService, yaitu perpindahan data dalam bentuk XML dengan standar SOAP.

Sebuah service baru dapat digunakan setelah deskripsi service ditemukan di Directory. Apabila sebuah service tidak di-publish di Directory walaupun service tersebut berada di Service Provider, maka komunikasi antara Service Consumer dan service tidak dapat terjadi.

Service Consumer adalah aplikasi yang mencari dan menggunakan fungsi-fungsi service yang disediakan dalam Service Provider. Sebuah Service Consumer dapat berupa Web Browser atau Aplikasi Desktop. Hasil invoke ke WebService adalah berupa XML dengan standar SOAP.

 

Service Provider adalah platform yang merumahkan banyak service; dan mengeksekusi service-service yang berada dalamnya. Service Provider dapat berupa server yang menerima perintah dari Service Consumer, menjalankan proses Service, dan mengambalikannya menggunakan WebService dalam bentuk XML/SOAP.

Gambar 3. Service Call

Gambar 3. Service Call

Leave a Reply